Rabu, 29 Mei 2013

prosopagnosia


Artikel ini diterjemahkan dari artikel majalah New Scientist berjudul The Woman Who Can't Recognise Her Face, ditulis Helen Thomson dan dipublikasikan secara online pada Kamis (2/5/2013) lalu. Artikel dimuat dalam kolom Mindscape, kolom unik tentang ilmu otak yang membahas pengalaman orang dengan kondisi neurologi yang paling misterius.

Artikel ini membahas tentang seorang perempuan bernama Heather Sellers. Ia mengalami 
prosopagnosia, tak mampu mengenali wajahnya.

Heather Sellers memiliki prosopagnosia, lebih umum dikenal dengan istilah buta wajah. "Saya tak bisa mengingat wajah manusia. Wajah manusia tidak istimewa bagi saya," katanya. "Saya tidak memproses informasi tentang wajah manusia seperti saya melakukannya pada mobil atau anjing. Ini bukan masalah visual, melainkan masalah persepsi," ungkapnya lagi.

Heather mengetahui sejak kecil bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang caranya melihat dunianya, tetapi kondisinya tidak terdiagnosis sebelum ia berumur 30-an. "Saya selalu sadar bahwa ada yang salah, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk memercayai persepsi saya tentang dunia. Saya sebelumnya didiagnosis mengalami kecemasan. Orangtua saya mengira saya gila," urai Heather.

Kondisi Heather diestimasikan dialami oleh 2,5 persen dari populasi dan umum ditemui bahwa mereka yang mengalaminya tak menyadari bahwa dirinya memiliki kelainan itu. "Dalam banyak hal, ini adalah kelainan yang tersembunyi," kata Heather. "Sangat mudah bagi otakmu untuk membuat kompensasi karena ada banyak cara yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi seseorang: warna rambut, gaya berjalan, atau pakaian tertentu. Tapi, bertemu orang itu di luar konteks dan itu menghancurkan," imbuh Heather.

Saat anak-anak, Heather pernah terpisah dari ibunya ketika berada di pusat perbelanjaan. Staf toko mempertemukan kembali Heather dan ibunya, tetapi Heather bingung karena pada awalnya tak mengenali wajah ibunya. "Tapi, saya tidak sadar kalau saya tidak mengenalinya," katanya.

Kekacauan dijelaskan

Heather berusia 36 tahun saat dia menjumpai frase buta wajah di sebuah buku teks psikologi. "Saat saya melihat dua kata itu, saya tahu pasti bahwa itulah yang sama alami. Itu menjelaskan seluruh kekacauan yang saya alami," paparnya.

Heather kemudian bertemu dengan ilmuwan saraf dari Harvard University, Brad Duchaine, yang mendiagnosisnya memiliki satu dari tiga kasus paling buruk dari penyakit itu yang pernah dia jumpai.

Jadi, bagaimana rasanya tidak mengenali seseorang yang kau tahu? Heather mengatakan, kesulitan yang paling besar dari penyakitnya adalah saat tidak mampu mengenali seseorang yang dia kenal dekat, seseorang yang paling penting untuk dikenali.

Di sekolah di mana Heather mengajar Bahasa Inggris, ia tak kesulitan karena dia mengenali orang dari pakaian dan rambutnya serta meminta muridnya mengenakan tanda nama.

Tetapi, semua menjadi lebih sulit dalam sosialisasi. Sekali waktu Heather pernah menyapa orang yang salah di suatu pesta dan menaruh lengannya pada pria yang dikira adalah pasangannya. Saat kuliah, para lelaki meneleponnya dengan marah karena Heather tetap berjalan lurus tanpa menoleh dan menyapa, padahal sebelumnya mereka berkencan. "Saat itu saya berpikir, 'saya tak melihatmu, mengapa setiap orang membuat hidup saya sangat sulit?'"

Bukan cuma wajah orang lain yang tak bisa diingat, Heather juga tak bisa mengingat wajahnya sendiri. "Beberapa kali saya berada dalam keramaian di tangga berjalan dengan cermin di sisinya, lalu ada seorang perempuan bergerak dan saya menyingkir, hingga akhirnya saya menyadari 'oh, perempuan itu ternyata saya.'" Dia juga merasa terganggu ketika melihat foto dan tak mengenali dirinya.

Pemrosesan informasi wajah

Untuk mencoba memahami kondisi prosopagnosia, Duchaine dan rekannya merekam aktivitas otak dari 12 orang yang menderita prosopagnosia dan meminta untuk melihat wajah orang terkenal dan awam. Duchaine dan rekannya melihat bahwa bagian otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan informasi visual aktif pada enam orang saat mereka melihat wajah orang terkenal.

Meski demikian, komponen lain dari aktivitas otak yang diduga merepresentasikan tahap lanjut dari pemrosesan ingatan tentang wajah tak terpicu. "Beberapa bagian dari otak mereka mengenali wajah," kata Duchaine. Namun, otak gagal untuk untuk melanjutkan informasi pada level kesadaran yang lebih tinggi.

"Mungkin perlu ada pelatihan di mana kita memberikan feedback dan mengatakan 'lihat kamu mengenali wajah itu walaupun kau tidak menyadarinya,"' kata Duchaine.

Kini Zaira Cattaneo di University of Millano-Bicocca di Italia dan rekannya mengidentifikasi area otak spesifik yang memungkinkan kita mengenali wajah rekan-rekan kita. Tim memakai stimulasi magnetiktranscranial untuk menghambat dua aspek vital dari pemrosesan wajah pada orang denganprosopagnosia. Tim menargetkan bagian prefrontal korteks sebelah kiri untuk mengeblok kemampuan membedakan fitur wajah seperti hidung dan mata serta bagian prefrontal cortex kanan untuk mengeblok kemampuan membedakan lokasi fitur tersebut satu sama lain.

Kini tim berupaya untuk mengaktivasi area otak tersebut di atas. "Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan mengingat wajah dengan secara langsung mengatur kemampuan menanggapi rangsangan bagian prefrontal cortex," urai Cattaneo.

Apakah Heather menginginkan kesembuhan haruskah sesuatu ditemukan? "Saya tak bisa membayangkan apa yang kau lihat saat melihat wajah dan itu menakutkan," katanya. "Saya bergerak maju mundur dalam upaya saya. Saya telah melakukan banyak cara untuk menemukan bagimana cara memetakan dunia saya. Saya butuh untuk menuliskan ulang semuanya. Namun, itu akan mengagumkan," urai Heather.

Catatan 

National Institute of Heakth (NIH) mendeskripsikan bahwa 
prosopagnosia adalah kelainan saraf di mana individu tak mampu mengenali wajah. Tingkatan prosopagnosia beragam, ada yang hanya tak bisa membedakan wajah yang tak dikenal hingga ada yang tak mampu membedakan wajah dengan obyek lain. Prosopagnosia tak terkait dengan hilang ingatan , ketidakmampuan belajar dan melihat.Prosopagnosia bisa disebabkan oleh trauma, stroke, maupun penyakit degenerasi saraf.

Dalam wawancara dengan majalah 
Esquire edisi Juni/Juli 2013, Brad Pitt meyakini bahwa dirinya mengalami prosopagnosia. Ia akan mencoba melakukan tes untuk mengetahui apakah dirinya memang mengalaminya.

KOMPAS.com

Selasa, 28 Mei 2013

Penakluk Kemustahilan


Dalam buku Penakluk Kemustahilan (Republika, 2012), Ammar, penulis buku sekaligus tokoh yang diceritakan, mengisahkan saat dirinya masih kecil seorang temannya bertanya perihal ketidakmampuannya berjalan (sejak usia dua bulan Amar mengalami kelumpuhan total kecuali mata dan mulut). “Kenapa engkau tidak bisa berjalan,” tanya temannya. Ammar pun balik bertanya kepadanya, “ Kenapa engkau bisa berjalan.” Temannya menjawab, “ saya bisa berjalan karena Allah telah menciptakan saya dalam keadaan bisa berjalan.” Seketika itu juga Ammar menjawab, “ Begitu juga saya, Allah telah menciptakan saya dalam keadaan tidak bisa berjalan.” (hal. 13).
Kepasrahan dan prasangka baik kepada Allah tergambar jelas dalam jawaban Ammar. Ia menyadari sepenuhnya bahwa apa yang terjadi padanya merupakan anugerah dari Allah. Bisa “berjalan” dan “tidak bisa berjalan”, dalam pandangan Allah sama saja. Pandangan kita saja yang melihatnya sebagai “kesempurnaan” dan “ketidaksempuraan”.  Padahal sejatinya sama; semuanya berasal dari Allah dan Allah juga yang akan mengurusnya.
Berbicara tentang kesempurnaan dan ketidaksempurnaan, pandangan manusia umumnya mengaitkan yang satu dengan hal sempurna, baik, dan normal, sementara yang satu lagi sebagai kurang, buruk, dan tidak normal. Padahal bila kita melihatnya dengan ke-Mahaadil-an dan ke-Mahabijaksana-an Allah, bersama ketidaksempurnaan---dalam pandangan manusia---ada kesempurnaan, pun demikian, bersama kesempurnaan ada ketidaksempurnaan. Terlebih dalam masalah fisik yang sejatinya hanya wadah atau alat. Boleh jadi orang yang dianugerahi “ketidaksempurnaan” justru meraih hidup yang sempurna, lebih bermakna, dan bahagia. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang dianugerahi “kesempurnaan’ justru menjalani hidup dengan ketidaksempurnaan, kering, dan sengsara.
Sesunguhnya yang penting bukan pada tampilan fisiknya, tetapi pada spiritnya, semangatnya, dan cara pandangnya. Kepasrahan dan prasangka baik kepada Allah akan menumbuhkan spirit, semangat, dan cara pandang yang positif. Tidak peduli apakah fisiknya sempurna atau tidak sempurna, kita akan menjalani hidup dengan semangat, percaya diri, optimis, dan bermakna. Maka, betul apa yang disampaikan Ammar yang menyebutkan bahwa kelumpuhan yang sesungguhnya itu bukanlah kelumpuhan fisik, melainkan kelumpuhan iman dan akal. Dengan kesempurnaan iman, keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk meraih kesuksesan. Dan, prestasi yang diraih Ammar menunjukkan hal ini. Sebaliknya, tidak sedikit yang memiliki fisik sempurna, akan tetapi karena keterbatasan iman, terjerumus ke dalam kenistaan.[]MIS.

Republika.com

Minggu, 26 Mei 2013

Sain dan keajaiban Alqur`an


Dari Aisyah r.a. bahwasanya ia berkata: …. Kemudian Beliau (Rasulullah Saw) bersabda, “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah tanda-tanda kekuasaan dari Allah Ta’ala yang tidak (ada kaitan) kedua gerhana tersebut dengan kematian dan kehidupan seseorang. Maka apabila kalian menyaksikan hal itu, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, salatlah, dan bersedekahlah”.
(H.R. Bukhari)
Dari hadis tersebut, Rasulullah secara tegas menyatakan bahwa gerhana adalah fenomena yang dirancang Allah agar manusia mengingat kebesaran-Nya. Tidak hanya itu, beliau juga memaparkan jika terjadi gerhana, hendaknya seorang muslim melakukan amalan mulai dari berdoa, bertakbir, salat gerhana (khusuf), dan bersedekah.
Banyak hikmah yang bisa kita petik dari fenomena gerhana ini, khususnya gerhana Matahari yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Tepatnya hari Jumat tanggal 29 Jumadil Akhir 1434 H atau 10 Mei 2013 pada pukul 05.53 – 06.26 WIB akan terjadi gerhana Matahari sebagian. Pada momen ini, InsyaAllah Masjid Salman ITB juga akan mengadakan Salat Gerhana Bersama dengan khatib Dr. K.H. Asep Zaenal Ausop, M.Ag..
***
Bersyukur, Bukan Mengeluh
Keberadaan Matahari sebagai bola gas pijar dengan daya 1026 watt diketahui telah mensubsidi energi radiasi bagi milyaran manusia di planet Bumi. Bila harga minyak mencapai 100 dolar per barel, secara kasar subsidi energi Matahari ini setiap harinya mempunyai ekuivalensi yang setara dengan 44 juta rupiah per manusia. Subsidi energi radiasi Matahari yang besar itu membuat hidup kita “nyaman”. Padahal, energi radiasi tersebut hanyalah sekitar satu per satu milyar bagian dari energi yang dipancarkan dari seluruh permukaan Matahari.
Selain dayanya yang sangat besar, Matahari juga memiliki massa yang relatif sangat besar (1030 kg). Dengan massa tersebut, ia mengikat planet serta semua anggota tatasurya yang mengiringnya dengan gaya tarik gravitasi. Planet atau benda langit pengiring Matahari yang berukuran jauh lebih kecil ini akan membentuk bayang-bayang apabila terjadi gerhana yang menutupi Matahari. Hal ini menyebabkan sorot cahaya Matahari yang diterima akan kurang dari seratus persen.
Gerhana Matahari yang kita kenal merupakan fenomena berkurangnya sorot energi Matahari karena terhalang oleh Bulan. Fenomena ini setidaknya mengingatkan manusia atas subsidi energi yang sangat besar dari yang pantas kita syukuri dan selalu berusaha memanfaatkannya untuk berbagai keperluan hidup, bukan malah banyak mengeluh.
Kombinasi Sempurna
Hal yang menarik berikutnya, kombinasi kemiringan orbit Bulan mengelilingi Bumi yang sekitar lima derajat terhadap orbit Bumi dan Matahari (ekliptika), ukuran Bulan dan Matahari, variasi jarak Bumi – Bulan dan variasi jarak Bumi – Matahari, menjadikan fenomena gerhana Matahari dan gerhana Bulan menjadi bagian pengetahuan manusia. Manusia bisa mengenal fungsi bayang-bayang benda langit untuk mengetahui fenomena bagian luar Matahari dalam bentuk korona (cahaya semu) dan berbagai aktivitas lontaran awan plasma dari Matahari.
Selain itu, kenyataan kombinasi tersebut juga menjelaskan mengapa bisa terjadi gerhana Matahari total (arah pandang ke Matahari seluruhnya tertutup Bulan) dan gerhana Matahari cincin (hanya bagian tengah bundaran Matahari tertutup Bulan). Gerhana Matahari hibrida (campuran) pun bisa terjadi bila ukuran diameter sudut Bulan dan diameter sudut Matahari hampir sama. Kemudian, perubahan jarak yang sedikit saja dalam kurun waktu berlangsungnya gerhana Matahari bisa mengubah status gerhana Matahari, dari gerhana Matahari total menjadi gerhana Matahari cincin atau sebaliknya. (bersambung…)
 Gerhana 2013
Kombinasi ini juga menyebabkan tidak setiap bulan terjadi gerhana Matahari maupun gerhana Bulan. Fenomena ini akan berlangsung bila kedudukan Matahari di ekliptika berada dekat dengan titik simpul (titik potong) orbit Bulan terhadap ekliptika. Kondisi tersebut merupakan tanda akan datang fenomena gerhana. Secara ringkas kondisi tersebut dinamakan sebagai musim gerhana.
Pada tahun 2013, terdapat dua musim gerhana. Musim gerhana pertama akan berlangsung secara berurutan: gerhana Bulan sebagian pada 25 – 26 April 2013 (GBS 25-26 April 2013), kemudian  gerhana Matahari cincin pada 10 Mei 2013 (GMC-10 Mei 2013), dan diakhiri dengan gerhana Bulan penumbra pada 25 Mei 2013 (GBP-25 Mei 2013). Sementara itu, musim gerhana kedua akan berlangsung secara berurutan: gerhana Bulan penumbra pada 18 Oktober 2013 (GBP 18 Oktober 2013) dan gerhana Matahari hibrida pada 3 November  2013  (GMH 3 November 2013). Jadi pada tahun 2013 terdapat tiga gerhana Bulan dan dua gerhana Matahari.
GBS 25-26 April 2013 dapat disaksikan dari wilayah Indonesia. GMC-10 Mei 2013 dapat disaksikan di sebagian wilayah Indonesia dalam bentuk gerhana Matahari sebagian (GMS). GBP-25 Mei 2013 tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia. GBP 18 Oktober 2013 dapat disaksikan dari wilayah Pulau Sumatera, sebagian Jawa Barat dan sebagian Kalimantan Barat. GMH 3 November 2013 tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.
Dalam waktu dekat ini, GMC 10 Mei 2013 akan terjadi. Jalur gerhana Matahari cincin tersebut melewati Australia dan sebagian besar berada di samudera Pasifik. Namun, wilayah Indonesia tidak dilalui jalur GMC secara penuh. Sebagian kota di wilayah Indonesia hanya menyaksikan momen gerhana Matahari sebagian (GMS). Kota-kota di Indonesia mempunyai kesempatan waktu yang berbeda dalam menyaksikan gerhana Matahari sebagian ini, mulai dari Pekanbaru yang hanya kisaran 1 menit hingga Jayapura yang mencapai 2 jam 44 menit. Di Bandung sendiri, gerhana ini akan berlangsung sekitar 33 menit, yaitu pada pukul 05.53 – 06.26 WIB.

Sebuah Momen
Walaupun kedudukan Matahari masih rendah (pagi hari) ketika gerhana Matahari sebagian berlangsung, pengamatan secara langsung tanpa kacamata penapis cahaya Matahari tidak direkomendasikan. Pengamatan secara langsung dengan mata bugil dapat merusak retina mata dan bisa mengakibatkan kebutaan. Bagi yang hendak mengabadikannya, perlu mencari tempat yang baik untuk pengamatan dan mempersiapkan kamera maupun teleskop dengan penapis cahaya Matahari.
Semoga langit tanggal 10 Mei 2013 cerah sehingga kita dapat menyaksikan maupun mengabadikan gerhana Matahari yang merupakan fenomena kebesaran Ilahi ini. Jadikan pula momen tersebut untuk salat gerhana, berdzikir dan bersedekah. Jangan lupa pula melanjutkannya dengan salat duha pada pagi hari.
*Tulisan ini merupakan hasil saduran dari artikel yang dibuat oleh Dr. Moedji Raharto, Peneliti di Obsevatorium Bosscha dan Anggota Kelompok Keilmuan Astronomi, FMIPA ITB

Sabtu, 25 Mei 2013

Nanang Siswinarto, Empu Gandring Blitar


Nama Nanang Siswinarto (42) identik  dengan Empu Gandring, tokoh dalam sejarah Majapahit yang masyhur karena kepiawaiannya membuat keris bertuah.
Karena pergumulannya dengan logam dan aktivitas menempa baja itulah, Nanang oleh warga Blitar, Jawa Timur, dijuluki sebagai empu. Berbeda dengan Empu Gandring yang mengkreasi keris, yang diciptakan pria lulusan sekolah teknik menengah (STM) jurusan teknik mesin itu adalah pisau komando.
Pisau komando adalah sebuah istilah populer untuk pisau yang khusus digunakan sebagai senjata standar di kalangan militer. Pasukan elit ketentaraan memperlengkapi diri dengan pisau komando untuk bertarung melawan musuh atau menghadapi ancaman binatang buas dalam kondisi darurat.
Dengan kreativitas dan inovasi desain, Nanang merancang pisau komando itu melalui sentuhan estetika yang kaya bentuk dan pola. Pisau komando buatan Nanang, yang diberi merek dagang NS 26 Nisoku, bukan cuma dipesan oleh kalangan Tentara Republik Indonesia (TNI) tapi juga masyarakat umum sebagai kolektor.
Sebagai penerima Anugerah Upakarti bidang Kepeloporan Ekonomi Kreatif dan Penggerak Ekonomi Kerakyatan, Nanang tak berhenti dalam memproduksi peralatan berbahan logam. Kini, suami dari Ratna Vindi itu juga memproduksi beragam peralatan pertanian dan peternakan dengan melibatkan para pandai besi di sekitar Blitar.
"Cita-cita saya melibatkan sebanyak mungkin para penempa dan pandai besi. Mereka harus dilibatkan sebelum usaha mereka tersapu oleh produk impor dari China yang harganya lebih murah," kata ayah dari Rahma Atika (6), Dinda (4) dan Bima Siswinarto (3) itu.
Pisau komando buatan Nanang tentu berbeda dengan pisau sejenis buatan pabrik. Produk NS 26 Nisoku mengandalkan besi baja tempa, yang mempunyai bobot lebih berat dibanding barang pabrikan yang ringan. Para kolektor berpengalaman akan mengerti kualitas antara pisau baja tempa dan pisau besi hasil produksi massal industri.
Dalam bengkelnya yang berdiri di atas lahan sekitar 3.000 meter persegi di Jalan Singorejo, Kelurahan Gedog, Blitar, belasan pemuda lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bekerja dengan tekun. Mereka adalah baggian dari sekitar 50 pekerja pandai besi yang dilibatkan Nanang untuk menghasilkan peranti berbahan logam.
Dalam menghasilkan pisau komando, Nanang memanfaatkan baja per mobil yang sudah jadi limbah. Lempengan rem cakram sepeda motor jenis tertentu juga dimanfaatkan untuk memproduksi pisau komando yang pemasarannya juga mencapai mancanegara itu.
Berbagai pesanan dari luar pun, antara lain dari Kepolisian Diraja Malaysia, diterima Nanang dengan jalan sistem kontrak. Pernah pihak Malaysia memesan sebanyak 600 buah pedang komando dari bahan logam aluminium.
Pencapaian Nanang hingga meraih Anugerah Upakarti merupakan buah perjalanan panjang seorang pemuda lulusan STM dari keluarga prasejahtera. Begitu lulus  sekolah pada 1990, Nanang diajak salah seorang pamannya yang berkiprah sebagai penempa besi. Di masa pembelajaran inilah Nanang mengenali karakter logam dan mulai berimprovisasi dengan bentuk-bentuk pisau dalam beragam budaya, dalam rentang waktu mulai era kerajaan Majapahit.
Sambil bekerja dan menimba ilmu pembuatan beragam alat dari logam, Nanang juga terlibat dalam pemasaran produk yang dihasilkan pamannya. Ternyata perjalanan usaha tempa besi sang paman menghadapi badai ekonomi yang bernama krisis moneter pada 1998.
Sang paman menyerah karena bangkrut. Tapi Nanang pantang menyerah, terus berkiprah  dengan tekad anak muda yang membara karena kecintaannya pada kreasi produk logam. Nanang nekad meminjam uang senilai Rp10 juta dari BNI Blitar. Selama delapan bulan Nanang kerja habis-habisan. Menempa sendiri pisau buatannya dan memasarkannya ke Tulungagung, Kediri, Ngawi hingga Madiun, yang ditempuhnya dengan naik Vespa butut.
Tak jarang Nanang terkena razia dan harus berurusan dengan polisi karena berjualan senjata tajam yang biasa digunakan oleh kalangan militer. Pengalaman buruk itu memaksa Nanang untuk memperlengkapi diri dengan surat-surat izin dan surat rekomendasi dari petinggi militer yang ternyata ampuh mengatasi kesulitan di jalan-jalan saat memasarkan produk pisaunya.
Di masa-masa sulit itulah, Nanang merasa bersyukur karena masih memiliki vespa  untuk menjual pisau buatannya. Untuk mengenang jerih payahnya yang dinilainya fantastis itu, Nanang menjadikan motor lawas yang berjasa dalam menunjang karirnya itu sebagai benda bersejarah, dan memajang di salah satu ruang di rumahnya yang asri, teduh dan antik.
Setelah merasa sukses dengan mengandalkan tenaga manusia dalam memproduksi pisau komando, Nanang  kini sedang memikirkan masa depan metode kerja di bengkel usahanya. Dia yakin suatu hari nanti anak-anak muda tak ada yang mau bekerja dengan mengerahkan tenaganya untuk menempa baja yang membara. Makanya kini Nanang beraliansi dengan Universitas Negeri Malang  (UNM) untuk menciptakan mesin semi otomatik untuk menempa baja.
"Kini mesin itu sudah 80 persen selesai dan tinggal diujicobakan. Lumayan, bisa menghemat tenaga meski membutuhkan energi listrik sebagai penggantinya," tutur Nanang.
Bagi Nanang, kehadiran mesin tempa tidak harus menggusur tenaga kerja manusia. "Pisau bikinan saya membutuhkan sentuhan akhir dari tangan manusia. Di sinilah yang membedakannya dari produksi massal hasil industri, termasuk yang diimpor dari luar negeri," katanya.
Nanang tak mungkin meninggalkan ciri khas pisau komandonya, yang ditandai dengan sentuhan estetika tangan manusia. Sebab, ciri khas itu yang membuat pisau merek NS 26 Nisoku itu digandrungi penggemarnya. Dalam setiap pameran yang digelar Pemerintah Kota Blitar di berbagai kota di Tanah Air, pisau komando Nanang tak pernah sepi dari pengunjung. Harga pisau komando Nanang dipatok dengan harga bervariasi mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 2 juta.
Yang menjadi kendala bagi pengunjung pameran yang berminat membeli pisau komando Nanang adalah soal membawa pisau komando itu saat harus berhadapan dengan petugas bandara di pintu pemeriksaan sebelum naik pesawat terbang.
Namun, dengan sistem pembelian lewat jasa pengiriman barang serta pembelian online, peminat pisau komando ciptaan Nanang dapat terlayani dengan baik.
Pisau komando dengan merek NS 26 Nisoku telah mengangkat citra Blitar sebagai penghasil produk ekonomi kreatif dalam skala nasional.  Itu sebabnya, Kepala Dinas Disperindag Kota Blitar Hermansyah Permadi selalu mengajak Nanang untuk terlibat dalam aktivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Produk pisau komando NS 26 Nisoku merupakan salah satu ikon kota Blitar dan penyanggah ekonomi kerakyatan yang penting," kata Hermansyah.

Kompas.com

Teori-teori Sain ada dalam Al-qur`an


Fenomena Sains ada 


Dalam Al-Qur’an 

 


Assalamualikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh
Kali ini aku mau posting tentang keajaiban Al-Qur’an yang memang benar benar sangat ajaib. Artikel aku kutip dari bukunya Kang Ippho Santosa “ 7 Keajaiban Rezeki”, tahuu kaan??. Itu yang pakar otak kanan. Langsung aja yaa kita nikmatin keajaiban-NYA.
  1. Teori Relativitas Waktu, yang dikemukaka Oleh Albert Einstein pada abad 20. Sementara itu pada abad 7 sebuah ayat didalam Al-Qur’an seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik epada-NYA dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan engkau (QS.  As-Sajdah {The Prostration} : 5).”
  2. Menurut teori Big Bang, sekitar 13.7 miliar tahun silam alam semesta berasal dari satu titik tunggal yang padu, kemudian meledak. Dan 2.5 miliar tahun silam, kehidupan dibumi bermula di air, tepatnya dilaut. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya . dan dari air Kami turunkan mulakan segala kehidupan (QS. Al-Anbiyaa {The Prophets} : 30).”
  3. Menurut Teori Expanding Universe yang dikemukakan pada abad 20, alam semesta ini terus-menerus meluas. Sementara itu, belasan abad sebelumnya sebuah ayat seolah-olah telah mengisyaratkan ini, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya (QS. Adz-Dzaariyat {The Winnowing Winds} : 47).”
  4. Ptolemeus menganggap tata surya ini bumi-sentris (150 M), sedangkan Copernicus mengaggap matahari-sentris (1543 M). ternyata, bumi dan matahari beredar. Sebuah ayat seolaholah mengisyaratkan ini, “Dan matahari itu beredar ditempat peredarannya (QS. Yaasiin : 38)
  5. Atmosfir bumi terdiri dari tujuh lapis dan tiap-tiap lapis mempunyai peranan tersendiri. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini , “maka dijadikan tujuh langit dalam dua massa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya (QS. Fushshilat { Exlained In Detail} : 12)
  6. Besi (Fe) tidak dihasilkan dibumi, tetapi diturunkan ke bumi melalui meteor, yang berasal dari bintang-bintang yang meletup.sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan Kami turunkan besi, yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (QS. Al-Hadid {The Iron} : 25)
  7. Setiap detiknya, kadar air yang menguap sekitar 16 juta ton. Angka ini dama dengan kadar hujan yang turun dalam sedetik. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “dan Dia menurunkan air dari langit dengan kadarnya ( QS. Az-Zukhruf {Ornaments Of Gold} : 11). “diketahui pula bahwa air hujan berasal dari air laut yang asin. Lagi-lagi sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Apakah engkau yang menurunkannya dari awa atau Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin (QS. Al-Waaqi’ah {The Event, The Inevitable} : 69-70).”
  8. Bujkan ebah jantan, melainkan lebah betinalah yang membuat sarang dan mencari makan. Dua ayat daam surat An-Nahl ini atau surat Lebah (QS. An-Nahl {The Bee} : 68-69) Seolah-oah mengisyaratkan ini. Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja Femina, berkisah tentang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.
  9. Kehidupan di dalam Rahim memiliki tiga tahapan , yaitu Preembrionik,embrionik, dan janin. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (QS. Az-Zumar : 6)
  10. Dan mungkin masih banyak lagi Fenomena serba sains dalam Al-Qur’an.
Bagaimana semakin CINTA kaan dengan Al-Qur’an?? Saya harap Al-Qur’an bukan hanya menjadi sebuah Kitab, tapi lebih dari itu. Udah dulu yaa, lelah niih nulisnya 

Minggu, 19 Mei 2013

Motivasi Bong Chandra


Pebisnis, penulis, yang juga motivator Bong Chandra menyuntikkan semangat ketika berbicara dalam Grand Seminar 2The Secret of Bong Chandra di Balikpapan, Minggu (19/5/2013). Menurut Bong, jangan takut merasa selalu sial dalam berbisnis, karena setiap orang punya jatah sial.
"Orang beruntung adalah orang sial yang menghabiskan jatah sialnya lebih cepat dari orang lain. Jadi, bapak-bapak dan ibu-ibu yang merasa selalu sial, tidak perlu mandi bunga, tetapi segera saja habiskan jatah sial Anda," ujar Bong, miliuner muda ini, di Hotel Jatra, Balikpapan.
Jika selalu terbentur masalah, lanjut dia, orang akan terpacu untuk berpikir, mencari solusi. " Kita berharap faktor eksternal yang mestinya berubah. Kalau bisa, pemerintah yang berubah, orangtua yang sikapnya bisa berubah, atau siapa berubah. Namun itu salah. Mestinya kita sendiri yang mulai berubah," paparnya.
Namun untuk berubah itu tidak gampang, bahkan menyakitkan dan tidak enak karena harus keluar dari zona nyaman. Ia sering didemo massa, dan masuk dalam liputan TV. Sering juga dimaki-maki. Bahkan, pos satpam perumahan yang dibuatnya, juga dibakar sampai tiga kali.
"Namun setelah dua tiga tahun di bisnis properti, saya mulai terbiasa. Hanya saja, setelah merasa nyaman di bisnis properti, saya merasa harus keluar dari zona nyaman ini. Akhirnya saya ke bisnis kuliner," ujar Bong.
Dia lantas menggambarkan dengan cerita tentang seorang kapten kapal yang bersikeras meminta sebuah obyek di depan kapalnya untuk berbelok. Sebab, kapalnya yang besar dan bersenjata lengkap mau lewat, dan obyek itu jangan sampai tertabrak. Namuk obyek itu tetap tak mau bergerak, bahkan menyuruh kapalnya yang berbelok.
"Sang kapten naik pitam, namun akhirnya mengalah ketika tahu bahwa obyek itu adalah mercusuar. Jadi, kapten kapal ini mirip saya, dulu. Keadaan senantiasa tidak berubah, namun respon orang yang berubah. Berpikir di luar kotak itu perlu, namun realisasinya harus di dalam kotak alias masuk akal," paparnya.

Kompas.com

Jumat, 17 Mei 2013

Alquran, sain fdan alam semesta


Al-Qur’an selalu merujuk kepada (banyak) alam semesta atau ‘alamin, di mana sains saat ini baru menghasilkan satu hipotesis dan model tentang multiple universes. Seruan al-Qur’an tentang kebenaran sangat universal – timeless and spaceless – dialamatkan kepada seluruh manusia dan golongan jin. Kadang-kadang al-Qur’an menyebutkan makhluk yang ada di (banyak) bumi dan di (banyak) langit-yang bermakna segenap makhluk yang telah diketahui maupun yang belum diketahui. Barangkali ia adalah satu-satunya kitab suci yang seruannya ditujukan kepada manusia dan makhluk alam gaib (jin). Kritikus al-Qur’an mengatakan, “Mengapa tidak sekalian saja dialamatkan kepada iblis, atau evil?” Kritikus itu lupa atau tidak mengetahui bahwa iblis dan setan adalah salah satu ras dari golongan jin.

Al-Qur’an adalah Kebijakan Abadi

Setiap ayat, bahkan jumlah ayat atau kata, dan nama surat merupakan kebijakan abadi. Ia mempunyai beberapa lapisan pengertian, sesuai dengan tingkat ilmu pengetahuan manusia yang membacanya.
Kita lihat, misalnya, salah satu ayat dari Surat ar-Rahman, yang membahas tentang air;
“Dia membiarkan kedua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing”. (Qs Ar-Rahman : 19-20)
Sedikit penafsir yang mengartikan ini adalah tanah genting yang tidak terlihat. Penafsir lainnya menyebutkan bahwa air tawar di sungai dan air asin di lautan bertemu namun tidak saling melampaui karena perbedaan kepekatannya. Sampai di sini terjemahan belum bermasalah. Keterangan lebih lanjut:
Fenomena menarik adalah apa yang diungkapkan oleh seorang ilmuwan Prancis Jacques Yves Cousteau yang meneliti berbagai lautan di dekat Selat Jibraltar, ditemukan bahwa pertemuan antara air dari Laut Mediteranian (Laut Tengah) dengan air dari Lautan Atlantik tidak bercampur, walaupun keduanya air asin. Salinitas yang berbeda menghasilkan “dam” yang tidak terlihat. Air Laut Tengah dengan salinitas di atas 36,5% dan temperatur sekitar 11,5 derajat Celsius, terisolasi di kedalaman 900 sampai 1100 meter. Sedangkan air yang berasal dari Lautan Atlantik mempunyai salinitas di bawah 35%, membungkus air Laut Tengah dengan temperatur di bawah 10 derajat Celsius.
Melanjutkan QS. Ar Rahman 19-20 diatas tadi, berikutnya adalah fenomena menarik tentang pembentukan mutiara.
“Dari keduanya keluar mutiara dan marjan” (Qs Ar-Rahman : 22)
Para penerjemah dua puluh tahun yang lalu, dengan satu atau dua pengecualian, menerjemahkan “marjan” dengan “batu koral”. Padahal mayoritas ahli tafsir mengartikan dengan marjan, yang mengandung mutiara kecil yang lebih berkilau. Tetapi ahli tafsir modern, misalnya Sayyid Quthb, berbicara tentang “batu koral”. Disadari bahwa banyak ahli tafsir yang menghadapi persoalan dengan ayat ini. Menurut pengetahuan mereka pada waktu itu, mutiara hanya datang dari air laut. Padahal ayat ini barangkali menjelaskan bahwa mutiara bisa terbentuk baik di dalam air laut maupun air tawar. Bagaimana bisa? Abu Ubaidah, seorang penulis terdahulu, sangat yakin bahwa mutiara hanya datang dari air laut, sehingga ia mencoba berkelit untuk menafsirkan ayat tersebut dengan sesuatu yang lain. Maka ia menulis, “Mutiara hanya datang dari salah satu nya”.
Tetapi kini telah diketahui bahwa mutiara bisa terbentuk di dalam air tawar. Encyclopedia Britannica, Micropaedia 1977, menulis bahwa di sungai-sungai rimba Bavaria (Eropa) mutiara dibudidayakan. Bahkan budidaya mutiara air tawar di Cina telah dikenal sejak sebelum tahun 1000 SM.
Dengan demikian, pernyataan al-Qur’an dalam surat ini sesuai dengan arti harfiahnya, tanpa memerlukan penafsiran yang dipaksakan.
Apakah pembaca akan berhenti sampai di sini?
Kita beralih ke ayat al-Qur’an yang pembahasannya memerlukan pengetahuan astrofisika, gabungan astronomi, fisika dan matematika, yaitu Surat an-Nur atau yang berarti cahaya.
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus (misykat), yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs An-Nur : 35).
Esensi ayat ini adalah bahwa Tuhan adalah (satu-satunya) pemberi cahaya di alam semesta tanpa sentuhan api. Namun menyangkut perumpamaan, mufasir klasik menghadapi kesulitan untuk menjelaskan lebih rinci.
Dengan beberapa pengecualian mereka akan menjelaskan bahwa misykat , atau suatu lubang yang tidak dapat ditembus, adalah lubang di rumah-rumah untuk tempat lampu obor, yang ada di dinding rumah. Sedangkan pohon (zaitun) yang dimaksud adalah pohon (zaitun) yang tumbuh di bukit-bukit, sehingga sinar matahari dapat menyinari, baik pada saat matahari terbit maupun matahari terbenam.
Mufasir modern, seperti Malik Ben Nabi, menjelaskan bahwa misykat adalah lampu bohlam:
Pohon yang dimaksud adalah kawat wolfram yang berpijar karena efek listrik tanpa disentuh api, dibungkus gelas kaca, untuk memantulkan seluruh sinarnya ke segala arah sehingga dapat menerangi seluruh ruangan. Lampu bohlam adalah sekat yang tak dapat ditembus, karena hampa udara, tidak ada oksigen di sana.
Tetapi, dalam studi yang lebih mendalam tentang cahaya di langit oleh para astrofisikawan, misalnya Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything, perumpamaan ayat tersebut lebih mendekati kepada fenomena quasar dan gravitasi efek lensa yang menghasilkan cahaya di atas cahaya. Quasar atau Quasi Stellar adalah objek di langit yang ditemukan pertama kalinya pada tahun 1963. Mereka mewakili objek yang paling terang di alam semesta, jauh lebih terang dari cahaya matahari atau bintang. Para astronom menemukan bahwa objek “seperti bintang’ ini terletak miliaran tahun cahaya dari bumi. Objek ini tentunya mempunyai energi yang besarnya sangat luar biasa supaya tetap terlihat dari sini. Energi mereka berasal dari “pusat lubang hitam yang sangat masif”. Karakter pertama dari ayat ini yaitu misykat adalah “lubang hitam”, sedangkan karakter kedua yaitu “pelita dalam kaca” adalah galaksi yang menghasilkan efek gravitasi lensa seperti quasar (pelita) yang terbungkus oleh kaca (gelas). Coba simak keterangan quasar oleh astronom NASA.
“Efek gravitasi pada galaksi, quasar yang jauh, serupa dengan efek lensa sebuah gelas minum yang memantulkan sinar lampu jalan yang menciptakan berbagai image (lapisan cahaya atas cahaya)”
Energi quasar yang berasal (dicatu) dari lubang hitam, terjadi ketika “bintang-bintang dan gas” dari galaksi terhisap di dalamnya. Karakter lainnya yang disebut “pohon” oleh al-Qur’an adalah sebutan yang tidak lazim oleh para astronom yang menggambarkan galaksi sebagai “pohon-pohon” yang terdiri dari bintang-bintang. Lihat saja istilah diagram Hertzprung�Russel, dalam buku Timothy Ferris, The Whole Shebang, 1997.
Barangkali, karakter lainnya yang menarik dari ayat di atas adalah pernyataan “diterangi tanpa tersentuh oleh api”, suatu fenomena fusi nuklir yang menghasilkan cahaya yang sangat terang, di mana di ruang angkasa nyaris tidak ada oksigen untuk pembakaran. Bintang-bintang memulai hidupnya dengan unsur kimia yang paling ringan, yakni hidrogen. Gas berkontraksi, karena gravitasi, memanas; atom hidrogen bertumbukan dan membentuk helium, unsur yang lebih berat, ketika mengeluarkan energinya. Energi inilah yang membuat objek “bintang- bintang” bersinar tanpa “disentuh api’, energi ini juga yang memelihara keseimbangan posisi bintang-bintang di alam semesta. Sepanjang pengetahuan manusia yang ada sekarang, fenomena quasar inilah yang paling tepat untuk menggambarkan ayat di atas. Terlebih lagi perumpamaan dalam ayat tersebut: “seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara”. Bahkan aslinya lebih terang dari sinar bintang, dan memang seperti “mutiara” bila kita lihat dari foto-foto NASA yang ada, gemerlapan, sangat menawan.
Dengan demikian, terjemahan bebas ayat 35 Surat an-Nur dari sisi sains adalah:
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang (hitam) yang tak tembus (misykat), yang di dalamnya ada pelita besar (quasar). Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca (efek gravitasi lensa dari galaksi) itu seakan- akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan pohon (galaksi yang dicatu oleh lubang hitam) yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon (galaksi) yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (fusi nuklir) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (efek gravitasi lensa), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Antisipasi ke Depan atau Catatan Sebelumnya

Al-Qur’an dalam pengajarannya bukan saja dengan kalimat (teks) tetapi juga dengan hitungan, hitungan yang membahas berbagai hal. Perbandingan luas lautan dengan daratan, kecepatan cahaya, dan umur alam semesta: berdasarkan informasi-informasi yang disajikan oleh ayat-ayat al-Qur’an. Bila al-Qur’an seolah-olah mengantisipasi ke masa depan, itu adalah semata-mata perspektif manusia. Sebab dalam pandangan al-Qur’an, semua kejadian di bumi, sesungguhnya telah tercatat dengan baik di dalam Kitab Utama, Pusat Arsip, atau Lauh Mahfuzh, sebelum kejadian tersebut berlangsung.
Umur Alam Semesta
Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu-batuan, yaitu dengan mengukur perubahan elemen berat seperti Rubidium Rb-87. Bila uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua berumur 3,8 miliar tahun. Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun. Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan cukup puas mengetahui umur alam semesta sejak Dentuman Besar dengan perhitungan elemen kimia yaitu antara 11-18 miliar tahun.
Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun. Sedangkan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.
Dalam al-Qur’an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu Surat as-Sajdah (32:5) dan al-Ma’arij (70:4).
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (Qs Al-Ma’arij : 4)
Kita dapat mencatat bahwa al-Qur’an tidak mengatakan “50.000 tahun” waktu bumi. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia (kita) berada.
Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta:
50.000 x 365,2422 = 18.262.110
Satu hari relatif di “satu tempat” di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, sama dengan 1000 tahun di bumi:
18.262.110 x 1000 = 18.262.211.000 tahun atau 18,26 miliar tahun.
Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France tersebut di atas.
NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya “Dentuman Besar”
Dr. Marshall Joy dan Dr. John Carlstrom dari Universitas Chicago (tim NASA) telah mampu mengatasi masalah pengukuran kecepatan ekspansi alam semesta dengan teknik terbaru, yaitu menggunakan radio interferometer untuk menyelidiki dan mengukur fluktuasi Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR). Dengan demikian, umur alam semesta dapat diperkirakan. Sedangkan tim NASA lainnya memperkirakan umur alam semesta antara 8-12 miliar tahun berdasarkan pengukuran jarak galaksi “M100″ dengan teleskop ruang angkasa Hubble. Galaksi tersebut diperkirakan berjarak 56 juta tahun cahaya dari bumi. Namun demikian, pengukuran umur alam semesta ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin alam semesta umurnya lebih muda, padahal salah satu bintang di Bima Sakti mungkin umurnya jauh lebih tua dari perkiraan tersebut?
Metonic Cycle
Pembaca telah mendapatkan pengetahuan bahwa kata-kata dalam al-Qur’an mempunyai makna yang bertingkat. Beberapa kata mempunyai arti langsung, tetapi yang lain tidak, atau belum tentu. Misalnya saja, kata yang berarti bulan adalah syahr, dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 12 kali. Ini sesuai dengan 12 bulan dalam 1 tahun. Sedangkan kata yang berarti hari adalah yaum, yang disebutkan 365 kali dalam al-Qui an. Ini juga sesuai bahwa 1 tahun rata-rata sama dengan 365 hari. Tetapi kata yang berarti tahun, yaitu sanah disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 19 kali! Bagaimana kita memahaminya?
Terima kasih kepada cabang pengetahuan astronomi. Angka 19 atau 19 tahun adalah satu periode di mana posisi relatif bumi dan bulan kembali ke posisi semula secara berulang setelah 19 tahun kemudian. Siklus ini ditemukan oleh Meton orang Yunani dan disebut Metonic cycle.
“Jika sekarang tanggal 20 Maret tahun 2000, dan bulan purnama terlihat pada posisi dekat bintang Virgo, kapan kita dapat melihat bulan purnama pada posisi yang sama?”
“Jawabnya bukan bulan depan atau tahun depan, tetapi tanggal 20 Maret tahun 2019, 19 tahun kemudian.”
Mengapa 19 tahun? Karena fase Tahun Matahari dan Tahun Bulan akan bertemu tepat pada siklus yang ke-19, di mana 235 bulan Kalender Bulan tepat sama dengan siklus 19 tahun berdasarkan Kalender Matahari. (29,53 hari x 235 kira-kira sama dengan 365,24 hari x 19). Meton dari Athena pada tahun 440 SM mengetahui bahwa 235 bulan berdasarkan Kalender Bulan sama dengan 19 tahun Kalender Matahari. Oleh karena itu, siklus ini dikenal dengan siklus Meton, dan merupakan basis perhitungan kalender di Yunani sampai Kalender Julius Caesar diperkenalkan pada tahun 46 SM. Bagi kaum Muslim, menggunakan Kalender Bulan karena sesuai dengan kebutuhan untuk perhitungan bulan Ramadhan, bulan Haji, dan peristiwa-peristiwa Islam lainnya. Namun sebelumnya, Kalender Bulan ini dipergunakan juga oleh kaum Yahudi, bangsa Babilonia, dan Cina.
Dengan demikian, jumlah penyebutan kata-kata tertentu dalam al-Qur’an mempunyai, makna yang sangat dalam, dan baru dapat diketahui oleh pembaca jika ia mempunyai pengetahuan dan sains yang cukup luas.
Dengan demikian, jumlah penyebutan kata-kata tertentu dalam al-Qur’an mempunyai makna yang sangat dalam dan baru dapat diketahui oleh pembaca jika ia mempunyai pengetahuan dan sains yang cukup luas.

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).“ (Qs. Al Baqarah : 269)

kaum Tarekat


Hakikat hidup manusia tak lain untuk mencari kebahagiaan di dunia yang bisa dibawa ketika kelak menghadapi kematian. Banyak jalan yang mereka tempuh dalam menempuh kehidupan agar bahagia. Sehingga terkadang mereka tidak menyadari bahwa cara yang ditempuh merugikan dirinya sendiri dan bahkan orang lain. Selain itu pula banyak di antara mereka yang buta terhadap jalan kebahagiaan itu sendiri. Namun ada pula yang melihat, tetapi mereka tidak peduli sehingga kegalauan hidup sering menemani hari-harinya.
Tarekat petani ini akan mengajak pembaca untuk mengarungi eksistensi kebahagiaan yang disajikan oleh dunia tarekat. Tarekat pada intinya ajaran yang mengajarkan untuk hidup bahagia di dunia dan kelak lebih-lebih di akhirat. Intinya sama dengan ritual ajaran keagamaan lainnya. Namun ada perbedaan yang mendasar dalam pelaksanaan pengamalan menuju hidup bahagia versi tarekat ini. Yaitu tindakan untuk melakukan wirid atau dzikir secara terstruktur dan sistematis (Hal. 119).
Intinya tarekat lebih mengedapankan melakukan ritual dzikir dan wiridan guna memantapkan hati kepada yang maha perkasa dan Pemberi berkah yaitu Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dunia tarekat bagi pemeluknya yang mengamalkan memberikan kebahagiaan tersendiri. Yang mana mereka selalu melakukan wiridan dan dzikir-dzikir yang sifatnya untuk memantapkan hati mengingat Tuhan. Dengan cara demikian mereka menemukan kedamaian jiwa dan ketenangan hati meski berada dalam garis kehidupan yang minim ekonomi.
Dalam pengamalan tarekat ini sifatnya tidak mengekang pemeluknya. Setiap pemeluk tarekat ini (Syattariyah) memiliki kewajiban untuk melakukan dizikir dan wiridan. Karena dzikir dan wiridan sudah menjadi suatu kewajiban, maka tidak boleh tidak harus dilakukannya. Biasanya dzikir atau wiridan itu dilakukan setelah solat fardu. Dari sinilah ketika penganut tarekat tidak melakukan dzikir atau wiridan setelah solat fardu mereka masih boleh menyicilnya dalam kesempatan lain (Hal. 120).
Hidup bahagia tidak harus dengan harta yang melimpah. Terkadang seseorang salah persepsi bahwa dengan harta hidup manusia akan bahagia. Padahal ketika harta menumpuk pikiran malah tambah ruwet dan tak karuan. Dari sinilah kesadaran untuk hidup melalu dunia tarekat dilakukan oleh penduduk desa Kuanyar kecamatan Mayong Jepara Jawa Tengah. Di tengah himpitan ekonominya mereka masih merasakan hidup bahagia meski dengan harta yang apa adanya.
Lazimnya tulisan ini mengajak orang abangan untuk sadar diri agar beragama tidak tanggung-tanggung. Agama mengajarkan pemeluknya untuk melakukan kebaikan. Yang mana kebaikan itu untuk dirinya sendiri dan orang lain menuju bahterah kebahagiaan hidup. Orang abangan tak lain merupakan mereka yang beragama namun mereka tidak melakukan perintah-perintah agama. misalkan orang islam yang tidak melakukan solat, zakat, dan puasa serta tidak menajalankan ibadah lain yang diajarkan agama (Hal. 67).
Di sini baru kita menemukan bahwa agama tidak memberikan efek baik dalam kehidupan manusia yang menganutnya. Yaitu tidak ada realisasi seperti yang dijanjikan oleh ajaran agama untuk hidup bahagia. Realisasi untuk hidup bahagia tidak akan didapt oleh orang abangan yang dirinya hanya mengaku beragama (Islam) namun tidak melakukan syariatnya. Setidaknya gambaran kehidupan penganut tarekat syattariyah dalam penelitian ini akan memberikan paradigma baru bagi penganut agama untuk menemukan kebahagiaan yang hakiki.
Dunia tarekat yang identik dengan ritual dzikir atau wiridan tidak membatasi penganutnya untuk tidak bekerja. Karena di balik amalan-malan tarekat itu mereka masih memiliki kewajiban menghidupi keluarganya. Batasan dzikir atau wiridan tidak mengenal waktu dan tempat meski dalam kesibukan mengurus pertanian dan pedagang boleh dilakukan. Tidak harus formal di atas musolla atau masjid. Selain itu pula sebagai pengamal tarekat jangan hanya melakukan ibadah terus menerus tanpa mempedulikan anak dan istri atau sebaliknya (Hal. 155-158).
Substansinya ajaran tarekat dalam menggapai hidup bahagia yang dilakukan oleh masyarakat Kuanyar ini tidak melupakan hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan Hirizonal antar sesama manusia atau yang bersifat kemanusiaan dengan latar belakang budaya dan tradisi yang mendarah daging. Dari dua dimensi ini (vertikal-horizontal) maka kebahagiaan yang hakiki dengan mengamalkan ajaran agama (Islam) bisa digapai.
Melalui penelitian secara langsung terhadap para pelaku tarekat ini (tarekat Syattariyah di Kuanyar Mayong, Jepara, Jateng) Nur Syam menemukan hakikat dari ajaran tarekat yang benar-benar memberikan relung kehidupan yang membahagiakan bagi penganutnya yang mengamalkan. Penelitian ini menjadi bukti bahwa kebahagiaan itu benar-benar dirasa oleh mereka yang mengamalkan ajaran agama. Dengan ulasan yang rinci dan padanan pitutur penganut tarekat ini sudah sangat jelas kebahagiaan yang mereka peroleh melalui ritual dzikir atau wiridan yang rutin setelah solat fardu dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang mengandung nilai-nilai dzikir.
* Peresensi adalah Mahasantri Pondok Pesantren Al-in’am Pajagungan Banjar Timur Gapura Sumenep Madura.

Senin, 13 Mei 2013

Sains Dalam Al-qur`an

Teori Big Bang Tercantum Dalam Al-QuranAllah berfirman :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Teori Big Bang Tercantum Dalam Al-QuranMarilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi dialam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.


Read more: http://www.artikelislami.com/2010/06/teori-big-bang-tercantum-dalam-al-quran.html#ixzz2TEJ7ae8x

Hidup dan Keajaiban Cinta


Sebagaimana cinta, hidup harus diperjuangkan. Seberat dan sepelik apa pun, hidup harus diperjuangkan dan dipertahankan. Karena hidup adalah anugerah Tuhan agar kita senantiasa memanfaatkannya sebagaimana kodrat manusia.
Setidaknya itulah yang dirasakan Tio, tokoh utama dalam novel Solely You karya Guntur Alam. Rio harus berjuang menjalani masa-masa suram dalam hidupnya. Rio mengalami koma pasca kecelakaan setelah sebelumnya terkapar pingsan di bahu jalan.
Kejadian itu berawal dari pertengkaran antara Tio dan Via. Tio menuduh Via selingkuh dengan Dika, sahabat dekat Tio. Tio mendapat kabar itu dari Risya, bahwa Via dan Dika semakin dekat. Tapi, apa yang dikatakan Rafael membuat Tio sadar bahwa ia begitu cepat termakan hasutan Rysa. Entah apa maksud Rysa menghasut Tio. Tio juga tidak paham. Yang jelas Tio merasa bersalah telah membuat Via serbasalah dan merasa tidak dipercaya olehnya. Padahal, menurut Rafael, di mal Via dan Dika sedang mencari kado spesial untuk hari ulang tahun Tio.
Setelah pertengkaran di mal dan Tio menghajar Dika tanpa ampun, ia mendapat kabar bahwa Via akan berangkat ke Palembang. Pertengkarannya dengan Tio membuat Via ingin menenangkan diri di Palembang, rumah orangtuanya. Demi mengejar Via sebelum pesawat yang akan ditumpangi Via take off, Tio langsung memacu motornya dengan kecepatan yang tinggi, hingga tanpa sadar ia menabrak seorang pengemudi motor di perempatan jalan. Waktu itu Tio sudah tidak ingat apa-apa lagi. Benturan keras yang terjadi membuat Tio pingsan (halaman 12).
Orangtua Tio sangat sedih dengan kecelakaan yang menimpa anaknya. Selama tiga bulan Tio koma, keluarganya menjaganya di rumah sakit dengan penuh kesabaran. Hingga pada suatu hari, Tio sadar dari komanya. Tapi, sesuatu telah terjadi di luar dugaan Tio. Semua orang terdekatnya mengenalnya sebagai Fany, cewek yang ditabrak Tio. Tio pusing bukan main. Bahkan, orangtuanya pun mengenalnya sebagai Fany. Padahal, jelas-jelas ia adalah Tio, anak mereka yang selama tiga bulan ini mereka tunggui kesembuhannya dari koma. Apa yang terjadi? Benarkah jiwa Tio terperangkap dalam tubuh Fany?
Yang membuat Tio semakin tidak paham, di rumah sakit tempat ia dirawat orangtuanya masih menunggui sesosok tubuh yang terbujur koma. Dan, tubuh itu adalah tubuhnya sendiri. Ia dengan jelas melihat bagaimana kesedihan yang terjadi di antara keluarganya. Mereka tak pernah berhenti berdoa demi kesembuhan Tio. Mereka ingin Tio kembali sadar dan sembuh seperti sedia kala.
Akhirnya Tio mulai belajar menjalani hari-harinya sebagai seorang Fany, cewek ngetop yang selama ini banyak menghiasi layar kaca lewat iklan atau sinetron. Sungguh, Tio sangat risih ketika ia melihat wajahnya di depan cermin. Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa dirinya adalah Tio. Tapi, kenapa semua orang memanggilnya Fany?
Yang sangat menyiksa, ketika ia harus ke sekolah. Ia harus berpenampilan sebagaimana Fany. Memakai rok dan harus tampak feminin. Tapi, ia sulit menyesuaikan diri. Tingkahnya masih jelas sebagai seorang laki-laki. Tak heran jika Kak Gigis, kakak Fany, mengatakan kalau adiknya agak tomboy sejak sadar pasca kecelakaan (halaman 53).
Yang paling parah, ketika Tio harus memotong rambut panjang Fany layaknya seorang laki-laki. Ibu Fany marah besar, karena beliau baru saja menandatangani kontrak baru dengan produk shampo. Produsen produk itu menginginkan Fany jadi bintang iklannya.
Tio merasa semakin asing dengan lingkungannya. Tidak hanya kamar Fany yang ditempatinya yang memang serba perempuan. Di sekolah pun ia tampak asing. Ia tidak kenal semua teman-teman Fany. Yang ia ingat justru teman-teman sekolahnya, terutama Via.
Akhirnya, Tio meminta Mama Fany untuk pindah sekolah. Rasa kangen membuat Tio harus segera mengambil tindakan. Ia tidak mau lama-lama terperangkap dalam tubuh Fany yang lama-lama bisa membuatnya gila itu. Semula Mama Fany menolak anaknya pindah sekolah, begitu juga Kak Gigis. Tapi, demi kebahagiaan anaknya, Mama Fany mengabulkan permintaan itu. Tio tentu sangat senang. Ia akan segera bergabung dengan teman-teman lamanya; Via, Dika, Rafael dan Tasya yang sangat kompak. Tio rindu masa-masa indah itu bersama teman-temannya (halaman 93).
Bagaimana tanggapan teman-temannya setelah Tio--yang selama ini terperangkap di dalam tubuh Fany--memutuskan pindah sekolah? Akankah Via dan teman-teman yang lain akan mengenalinya sebagai sosok Tio?
Tio tak sabar ingin segera menyapa mereka, meskipun semua tidak semudah yang ia bayangkan. Bagaimana jika mereka tidak mengenalinya? Bahkan, mereka lebih mengenalnya sebagai sosok Fany sang bintang terkenal itu?
Guntur Alam dalam novelnya kali ini menyajikan teka-teki yang membuat pembaca penasaran. Bagaimana sosok seseorang Tio yang koma itu “gentayangan” dan terperangkap dalam tubuh orang lain. Lewat novel ini pembaca akan bertualang menyelami kisah-kisah yang penuh perjuangan dan romantisme kehidupan remaja. Sebuah kisah yang tidak biasa, sangat beda dengan kisah-kisah roman remaja lainnya. Guntur berhasil memasukkan unsur-unsur misteri dan dunia psikologi dalam novelnya.
Berbeda dengan sastra koran yang selama ini ditulisnya, dalam novel ini Guntur berhasil memikat pembaca dengan bahasa dan diksi yang tidak klise. Ringan serta mudah dicerna sehingga membacanya kita tidak perlu mengerutkan kening. Satu-satunya yang membuat kita penasaran adalah konflik jiwa dalam kehidupan Tio.
Membaca novel 272 halaman ini akan menyadarkan kita bahwa perjuangan cinta dan hidup itu memang luar biasa. Kisah ini juga mengingatkan kita betapa berharganya sebuah kepercayaan dari orang-orang terdekat kita. Bahwa hal yang paling menyakitkan itu adalah ketika kita kehilangan kepercayaan dari orang yang kita sayangi.
*) Alumnus IAIN Sunan Ampel, Surabaya
Editor :
Jodhi Yudono

Senin, 06 Mei 2013

History of Earth


Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah Bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. (QS Fushshilat: 53)
Melalui ayat ini kita mengetahui bahwa sesungguhnya tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sangat banyak terhampar di bumi ini. Bisa jadi kita tidak peduli dengan isi al-Qur’an karena memang tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa al-Qur’an begitu luar biasa jika dilihat dari sudut pandang sains. Hal itu memang terjadi karena al-Qur’an memang mengandung makna sains masa depan yang belum terjangkau oleh tingkat intelektual manusia di zaman sekarang.
Seringkali kita bertanya kepada guru ketika duduk di bangku sekolah tentang keistimewaan dan uniknya planet kita ini. Namun, terkadang yang selalu dijawab oleh guru kita terkadang kurang memuaskan karena hanya berkisar pada hal-hal itu saja. Bumi adalah satu-satunya planet dalam tatasurya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Tentu hal ini merupakan sebuah keistimewaan untuk planet biru kita.
Kita semua sudah mengetahui bahwa jika kita mencoba membandingkan bumi dengan semua tempat di alam semesta ini, takkan ada yang sebanding dengan planet biru nan indah ini. Kita hidup dalam sebuah lingkungan istimewa yang selalu menyediakan apa yang kita butuhkan. Semua keluarbiasaan ini adalah hasil dari proses panjang bumi itu sendiri. Mengapa ini semua bisa terjadi? Apakah hanya kebetulan? Ataukah bumi telah memenangkan ‘undian semesta’ yang membuat dirinya semakin cantik dan indah?
Sejauh ini, para ilmuwan sains telah banyak melakukan penelitian rumit nan panjang untuk menemukan planet yang bisa ditempati oleh manusia dalam semesta ini. Namun hasilnya, di antara jutaan bahkan triliunan planet dalam galaksi kita belum ditemukan planet lain yang benar-benar mirip dengan Bumi. (hlm. 30)
Pernahkah kita terbesit untuk bertanya tentang ‘air’ yang begitu melimpah di bumi. Dari mana asalnya? Apakah dia tersusun? Pada kenyataannya air inilah yang telah membuat semua kehidupan di bumi menjadi hidup. Kita hanya mengetahui bahwa ia salah satu produk ciptaan-Nya yang telah menguasai tiga perempat daratan bumi.
Tahukah Anda bahwa air dapat merespons pesan yang disampaikan manusia? Jika positif, maka kristal air tersebut akan berkembang dan semakin indah, tentunya juga semakin bermanfaat bagi kesehatan. Jika negatif, tidak lama kristal air tersebut akan menyusut dan seakan-akan langsung membusuk.
Sungguh ironis dan tidak masuk akal jika ada yang mengatakan bulan pernah terbelah kemudian menyatu kembali. Mungkin kita tidak akan mendengarkan celotehannya dan langsung pergi tanpa memperdulikan dia. Namun memang inilah yang terjadi, para ilmuwan telah membuktikannya melalui bebatuan bulan yang dibawa ketika Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menginjakkan kaki mereka disana.
Lebih mengejutkan lagi dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rasulullah pernah menunjukkan kemukjizatannya kepada orang-orang kafir. Beliau menunjuk bulan sehingga bulan tampak terbelah kemudian menyatu kembali dengan izin-Nya. Kejadian ini terjadi beratus-ratus tahun lalu, dan telah dimuat dalam kitab-kitab klasik. Mungkin inilah yang membuat sang ilmuwan NASA itu takjub kemudian memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Khalifa. (hlm. 63)
Di dalam buku ini dijelaskan betapa panjangnya kisah hidup si Bumi, serta keistimewaan-keistimewaannya atas semua planet-planet yang ada di tata surya ini. Disertai dengan bukti-bukti ilmiah serta dalil-dalil yang didukung oleh Al-Qur’an. Mukjizat-mukjizat masa lalu yang pernah diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW pun akan diungkap dengan jelas dalam buku ini.
Buku yang bercerita tentang Planet Bumi mulai dari sejak penciptaannya hingga mencapai keadaan seperti sekarang ini sangatlah menarik untuk dibaca sebagai tahap awal untuk kita mengetahui betapa banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi ini, sehingga memancing kita untuk selalu mencari tahu, dan betapa besar nikmat yang telah diberikan oleh-Nya yang merupakan kewjiban kita untuk tetap menjaga dan merawatnya.
Dalam menulis buku ini, Agus Haryo Sudarmojo menggunakan gaya bahasa sains populer yang sangat mudah untuk dipahami walau oleh orang awam sekalipun. Sang penulis bukanlah seorang yang ahli dalam hal agama. Namun, hanya seorang yang memberanikan diri untuk melihat ayat-ayat Al-Qur’an dari sudut pandang yang sedikit berbeda dan juga gemar mengupas makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits.
Data Buku
Judul: History of Earth
Penulis: Agus Haryo Sudarmojo
Penerbit: Bunyan (PT Bentang Pustaka), Yogyakarta
terbit: Cetakan I, Maret 2013
Tebal: 218 halaman
ISBN: 978-602-7888-18-0