Sabtu, 22 Juni 2013

Tingkat keyakinan


Para utusan Tuhan telah menegaskan keyakinan mereka kepada Tuhan. Begitu juga dengan orang-orang suci. Orang-orang beriman awam pun tampaknya juga cukup yakin tentang kayakinan mereka. Disisi lain dari kalangan agnostik mereka mengakui dengan terus terang bahwa mereka tidak tahu apakah Tuhan itu ada atau tidak, sementara orang-orang ateis sama sekali menyangkal keberadaan Tuhan. Jadi ada semua spektrum dari orang-orang yang mewakili berbagai tingkat iman dan kepastian mengenai eksistensi Tuhan. Relevansi masalah kepastian yang berkaitan dengan Tuhan ini adalah pada kenyataan bahwa tingkat kepastian tersebut berpengaruh besar, baik terhadap standar ibadah kita maupun perilaku kita dalam cara yang sangat mendalam.

Kepastian mengenai entitas apapun, baik itu wujud Tuhan maupun keberadaan suatu benda, dimulai dari tingkat deduksi logis. Tingkat berikutnya adalah persepsi langsung. Selanjutnya tingkat yang lebih jauh yaitu tingkat keterlibatan personal secara komplit.

Ilmul-Yaqiin

Pikiran manusia dibekali dengan fakultas (kemampuan) untuk menarik kesimpulan logis dengan menerapkan rasionalitas terhadap informasi yang tersedia dan fakta yang pasti. Dengan kemampuan ini, pikiran manusia dapat menarik kesimpulan yang logis yang dapat diterima. Sebuah peribahasa umum yang berbunyi 'dimana ada asap disana ada api', merangkum semua pemikiran ini. Pengetahuan tentang eksistensi, bentuk dan sifat dari api yang sudah ada dalam diri seseorang, akan menjadikannya mampu untuk menyimpulkan bahwa adanya api tersebut karena telah melihat ciri atau tandanya - asap adalah salah satunya. Kesaksian adanya asap akan mengarahkan setiap pikiran rasional untuk menyimpulkan adanya api, karena pengetahuan umum; 'dimana ada asap disitu ada api'. Mereka yang yang mengetahui api menghasilkan asap akan membuat kesimpulan akan adanya api ketika ia melihat asap. Oleh karena itu prasyarat untuk tingkat kepastian ini adalah 'ilmu/pengetahuan'. Istilah Bahasa Arab untuk 'ilmu' adalah 'ilm dan Bahasa Arab untuk 'kepastian' adalah 'yaqiin'. Dengan demikian istilah Arab yang digunakan oleh Al-Qur'an untuk kepastian yang berdasarkan pengetahuan adalah 'ilmul-yaqiin.

Kita baca dalam Al-Qur'an "Sekali-kali tidak! Jika kamu mengetahui hakikat itu dengan ilmu yakin.(102:5). Pada tingkat ilmul-yaqiin, orang beriman dan para pencari Tuhan yakin kepada Tuhan bukan karena merasakan langsung wujud-Nya, namun berdasarkan deduksi dari fakta-fakta yang terletak dalam batas-batas pengetahuannya. Pada dasarnya ia percaya pada hal ghaib yang dalam istilahnya adalah 'imaan bil Ghaib, yang berarti 'percaya pada yang ghaib'. Meskipun para pencari Tuhan belum merasakan keberadaan Tuhan; gambaran Tuhan dalam hatinya yang membuatnya gelisah, banyaknya kesaksian yang meyakinkan tentangke beradaan Tuhan yang diberikan oleh banyak orang yang jujur dan suci, keberadaan dan kesempurnaan tertib alam semesta, penerimaan doa-doanya di saat-saat kesusahan dan transfer ilmu yang bersifat ghaib dari sumber Yang Maha Ghaib kepada manusia seperti dirinya, membawanya kepada kesimpulan akan keberadaan Tuhan. Ia memang belum melihat api itu sendiri, tetapi setelah menyaksikan asap, ia berkesimpulan bahwa api memang harus ada.

'Ainul-Yaqiin

Dari peribahasa umum 'dimana ada asap disitu ada api', tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan keberadaan api akan semakin dimengerti dengan cara pengamatan langsung. Pada tingkat kepastian ini dilakukan dengan persepsi langsung bukan dengan deduksi logis. Setelah seseorang telah benar-benar melihat nyala api, ia sudah tidak lagi bergantung pada penyimpulan keberadaan api dari asap yang dihasilkan. Dia sekarang telah melihat api secara langsung. Asap mungkin masih ada, tetapi tidak lagi digunakan sebagai bukti dari keberadaan api. Istilah bahasa Arab untuk 'melihat' adalah 'ain, karenanya Bahasa Arab untuk 'kepastian berdasarkan pengataman/kesaksian' adalah 'ainul-yaqiin.

Kita baca dalam Al-Qur'an "..Kemudian kamu pasti akan melihatnya dengan mata yakin." (102: 8) Ayat ini menarik perhatian kita pada fakta bahwa pada tingkat ainul-yaqiin, seorang beriman yakin kepada Tuhan dengan cara apa yang secara kiasan disebut dengan 'melihat secara langsung' (direct perception)" penampakan Tuhan. Bagi manusia, yang indera fisiknya hanya menanggapi stimulus materi, menyaksikan penampakan Tuhan jelas bukan dalam arti pertemuan fisik dengan wujud Tuhan. Menyaksikan Penampakan Tuhan hanya dapat berarti menjadi saksi akan manifestasi Keilahian-Nya yang nampak dengan jelas. Masifestasi tersebut meliputi penerimaan ajaib dari doa-doanya dan 'penyatuan ilahiah'. Doa-doa orang beriman mulai menemukan pengabulan yang berlimpah. Ketika ia berdoa untuk sesuatu, ia menemukan limpahan karunia Ilahi mengarah pada doanya. Ia juga mulai mendapatkan mimpi yang benar, mimpi yang benar-benar tergenapi, serta kasyaf-kasyaf (visions) dan wahyu dengan kata-kata langsung dalam keadaan terjaga. Ketika perjumpaan tersebut menjadi sering dan berkali-kali, jiwa manusia kemudian secara kiasan telah menjadi 'wajah spiritual Tuhan'. Oleh karena itu pada tingkat kepastian ini, orang beriman tidak lagi bergantung pada kesimpulan logis mengenai keberadaan Tuhan. Pada tingkat ini, seolah-olah ia telah melihat sendiri Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun keadaan 'iman bil ghaib' terus berlaku, orang beriman menjadi lebih dekat lagi dengan dunia ghaib daripada ketika ia berada pada tingkatilmul-yakiin.

Kembali pada analogi nyala api, kita dapat memahami bahwa pada tingkat ilmu-yaqiin para pencari akhirnya melihat api. Logika dari peribahasa 'dimana ada asap ada api' pada tingkat ini sedikit berelevansi dengan aksioma. Para pencari Tuhan pada titik ini, dalam arti kiasan telah melihat Tuhan.

Haqqul-Yaqiin 

Melanjutkan analogi perjalanan manusia menuju nyala api, dan kepastiannya yang meningkat secara bertahap tentang keberadaan api; sekarang kita melanjutkan untuk membahas tingkat kepastian tertinggi yang manusia bisa capai, baik itu berkaitan dengan nyala api dari skenariao yang sedang dibahas maupun tentang keberadaan Wujud Tuhan. Ketika seseorang yang mencari api telah menyaksikan api, ia telah mencapai tingkat persepsi yang melibatkan salah satu dari lima inderanya, dalam hal ini penglihatan. Dengan demikian tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara logis akan melibatkan persepsi melalui semua inderanya. Ini bukan berarti bahwa pencari api harus membakar dirinya menjadi abu untuk mencapai tingkat pengetahuan ini, tetapi untuk menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan yang paling tinggi memang akan mengerahkan semua panca indera. 

Mari kita asumsikan bahwa sosok protagonis kita yang terus berjalan ke arah api, yang mana ia telah menyaksikan sendiri dengan matanya, dan pada akhirnya ia memasukkan dirinya sendiri ke dalam nyala api tersebut. Pada titik ini ia telah merasakan sifat dari api dengan sarana tidak hanya oleh satu melainkan semua akal sehatnya. Menerapkan analogi ini kepada para pencari Tuhan, kita dapat menjelaskannya bahwa ketika para pencari mempersepsikan Sifat-Sifat Allah, melalui keterlibatan maksimal akal sehatnya, baik jasmani maupun rohani, saat itulah ia telah mencapai tingkat kepastian tertinggi mengenai Tuhan. Hal ini kemudian dapat dikatakan bahwa ia telah mencapai tingkat Haqqul Yaqiin. Bahasa Arab untuk "kebenaran mutlak" (absolute truth) adalah Haqq. sedangkan bahwa Arab untuk kepastian seperti yang telah kita bahas adalah Yaqiin. Oleh karena itu istilah Haqqul Yaqiin menunjukkan tingkat kepastian yang sempurna tentang Tuhan.

Kita baca dalam Al-Qur'an, "..Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (56:95) Pada tahap ini orang beriman yakin kepada Tuhan karena ia telah merasakan sifat-sifat Tuhan secara lebih lengkap, seolah-olah semua cara persepsi yang tersedia baginya telah sampai pada hubungan langsung dengan Keindahan dan Kemuliaan Tuhan. Pada tahap ini orang beriman telah diberkati dengan limpahan yang lebih besar berupa wahyu Ilahi. Pada tahap ini, doa sang pencari Tuhan begitu derasnya diterima dan dijawab, dimana setiap doa menjadi sebuah keajaiban dalam dirinya sendiri.  Nabi Allah dan orang-orang suci berada dalam wilayah kepastian agung ini. Ini adalah tingkat tertinggi dari iman dan kepastian.

Tema ini telah dibahas secara menarik dan mendalam secara rinci oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam risalah bersejarahnya "Haqeeqatul Wahy" dimana beliau menulis:

"...Allah, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, telah menanamkan di dalam jiwa manusia kehausan untuk mengenal Allah. Demikian pula, Dia telah memberkati sifat manusia dengan dua fakultas yang memungkinkan manusia mencapai pencerahan yang sempurna - yaitu kemampuan intelektual yang letaknya di dalam otak dan kemampuan spiritual yang bersemayam dalam hati. Kemampuan-kemampuan spiritual berfokus pada pemurnian hati. Kemampuan-kemampuan spiritual cenderung untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang mana hal itu tidak bisa sepenuhnya diakses oleh fakultas intelektual manusia.." 1

angkudes naik karena BBM naik

Begitu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diumumkan pemerintah, Sabtu (22/6/2013) malam, sejumlah sektor langsung terkena imbasnya. Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, misalnya. Tarif angkutan pedesaan (angkudes) bahkan sudah naik hingga 25 persen. 

"Begitu BBM diketok naik, pagi ini, (tarif angkudes) langsung kita naikkan,” tandas Muh Iriyanto, Ketua Organisasi Pengusaha angkutan Darat (Organda) Kabupaten Magelang, Sabtu (22/6/2013). 

Iriyanto mengatakan, kesepakatan untuk menaikkan tarif sudah melalui musyawarah beberapa pihak terkait, koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, sekaligus disposisi Bupati. Kenaikan tersebut, imbuh Iriyanto, dilaksanakan para awak angkudes 5 wilayah di Kabupaten Magelang, yaitu wilayah bagian Selatan (Kecamatan Muntilan, Dukun, Salam), bagian utara (Secang, Grabag), bagian barat (Salaman, Kajoran, Tempuran), bagian timur (Candimulya dan sekitarnya) serta bagian tengah (Mungkid, Borobudur). 

“Kenaikan ini sebenarnya membuat kami seperti makan buah simalakama. Di satu sisi beban operasional meningkat, sementara kita juga memenuhi setoran," ujar dia. 

Namun demikian, imbuh Iritanto, sementara ini tarif angkudes khususnya yang menggunakan premium masih menggunakan tarif lama. Diperkirakan, kenaikan tarif nantinya juga akan terjadi pada armada Taksi Kabupaten Magelang. 

Sementara itu, Kasi Angkutan Orang Dishub Kabupaten Magelang, Sudirman, mengatakan, kenaikan tarif angkudes tersebut sudah dipersiapkan dengan disposisi Bupati. Ketika pemerintah pusat menaikan BBM, kata Sudirman, hari ini juga tarif angkudes juga diberlakukan.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan kontrol terkait tarif tersebut, termasuk apabila ada awak angkudes yang menaikkan tariff tidak sesuai dengan ketentuan. 

“Sejumlah Petugas juga sudah disiapkan untuk melakukan pengawasan kenaikan tarif angkudes. Kita melakukan teguran, sifatnya untuk sosialisasi agar mentaati kesepatakan bersama," kata Sudirman. 

Sudirman menyebutkan, beberapa wilayah yang berpotensi terjadi pelanggaran, di antaranya Kecamatan Muntilan, Grabag dan Secang.



KOMPAS.com


Minggu, 02 Juni 2013

Proses Terjadinya EMbun


Proses Terjadinya EMbun

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, embun diartikan titik-titik air yang jatuh dari udara (pada malam hari). Secara umum, embun adalah nama yang diberikan untuk bintik-bintik air yang sering dijumpai menempel pada daun-daunan, dan rumput.


Proses terjadinya embun


Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin mendekati titik dimana udara tidak dapat lagi menahan semua uap air. Kelebihan uap air itu kemudian berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah. Sepanjang hari benda-benda menyerap panas dari matahari. Sedangkan di malam hari benda-benda kehilangan panas tersebut melalui suatu proses yang disebut radiasi termal.

Ketika benda-benda di dekat tanah menjadi dingin, suhu udara disekitarnya juga menjadi berkurang. Udara yang lebih dingin tidak dapat menahan uap air sebanyak udara yang lebih hangat. Jika suhu udara bertambah semakin dingin, maka akhirnya akan mencapai titik embun. Titik embun adalah suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air sebanyak mungkin. Bila suhu udara semakin bertambah dingin, sebagian uap air akan mengembun di atas permukaan benda yang terdekat

Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Ketika angin bertiup, udara tidak cukup waktu untuk bersentuhan dengan benda-benda dingin, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dingin mendekati titik embun. Ketika langit berawan benda-benda menjadi dingin lebih lama karena awan memancarkan kembali panas ke bumi. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban tinggi.

Embun menguap ketika matahari bersinar. Matahari memanaskan tanah dan kembali menghangatkan udara. Udara yang lebih hangat dapat menahan uap air lebih banyak, dan embun menguap ke dalam udara ini.

Embun beku

Biasanya embun terbentuk pada titik embun dan kemudian membeku, disebut embun beku atau embun putih. Embun beku terbentuk ketika titik embun berada dibawah titik beku, sehingga mengakibatkan uap air yang lebih langsung membeku di atas benda-benda di dekat tanah.

Embun beku adalah sebuah pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya yang berada di dekat tanah. Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin dan tak berawan ketika suhu udara turun di bawah 0 C yakni suhu titik beku air.

Embun beku dan embun terbentuk dengan cara yang tidak jauh berbeda. Sepanjang hari permukaan bumi menyerap panas dari matahari, ketika matahari terbenam bumi mulai menjadi dingin. Turunnya suhu jauh lebih besar pada malam yang cerah dibandingkan dengan malam yang berawan, karena tidak ada awan yang memantulkan kembali panas yang dilepas oleh permukaan bumi.

Ketika proses pendinginan berlanjut, uap air di udara mengembun membentuk titik-titik embun pada benda-benda. Sebagian titik-titik embun ini membeku ketika suhu turun di bawah 0 C. Titik-titik embun yang membeku semakin bertambah ukurannya, menjadi kristal beku ketika titik-titik embun di sekelilingnya menguap dan mengumpulkan uap air di atas kristal. Pada saat suhu berada di bawah titik beku uap air kadangkala langsung berubah menjadi kristal es, tanpa harus berubah menjadi titik embun. Kristal-kristal beku muncul dalam dua macam bentuk, menyerupai piring dan pilar. Kristal yang menyerupai piring berbentuk rata dan menyerupai kristal salju. Kristal-kristal pilar berupa tiang es kosong berbentuk segi enam.

Kata beku juga bermakna suhu di bawah titik beku yang membahayakan tanaman. Pada suhu ini cairan yang berada di dalam sel-sel tanaman membeku dan mengembang, mengakibatkan pecahnya dinding-dinding sel.

debu trotoar.com

malam menjelag pajar


“Bukankah masa tergelap malam adalah menjelang fajar”
Pepatah itu aku dapat setelah aku membaca sebuah novel berjudul Sang Alkemis, novel dengan cerita sederhana namun sarat makna akan kehidupan terutama soal Legenda Pribadi (mimpi)  Kadang kita ragu untuk terus melangkah ketika ujian (yg menurut kita) terberat datang. Tak sedikit orang yang keberanian dan jiwanya ringkih setelah cobaan terberat datang. Mereka memilih untuk mundur. Hegemoni ketakutan dan pesimis lebih berkuasa saat itu, padahal hati terus bertalu, memukul-mukul jiwa untuk terus meraih legenda pribadi ; suatu hal menurut Sang Alkemis yg harus kita tunaikan. Kebanyakan dari kita mengabaikan kata hati ini, tapi ketahuilah sekeras apapun akal kita menolak, suara hati akan tetap berkumandang. Dan sayangnya–ini yg kebanyakan terjadi, suara hati itu kalah saing, seiring berjalannya waktu dan makin hebatnya nalar kita mencerna keadaan, akalpun berkuasa. Hal inilah yg mengkontaminasi suara hati sehingga ia mulai kehilangan gaungnya, dan kitapun menyerah, mengikuti keadaan– pasrah. Ketahuilah kawan, aku yakin, bahkan pada saat seperti itupun, hatimu,hatiku, masih bersuara, memanggil jiwa untuk datang pada sang legenda pribadi ; sesuatu yg sangat ingin kita capai, meski suara itu berdesibel rendah, sangat rendah. Teringat percakapan di novel tersebut  
“mengapakah kita harus mendngarkan hati kita?” tanya si bocah saat mreka membuat tenda hari itu
“karena dimanapun hatimu berada, disitulah akan kau temukan hartamu.”
kawan, percayalah… kata hatimu akan selalu menuntunmu pada hal yang kau impikan, inginkan, meski dengan cara yang tidak terduga, bahkan tak kita mengerti,, yang perlu kita lakukan adalah mengikuti kata hati.  Untuk kawan-kawan yang sedang didera cobaan berat sabarlah… sebentar lagi Insya Allah, kita akan sampai pada  apa yg kita cita-citakan dan impikan. Amin :) INGAT !  Kegagalan bukanlah pertanda kita TIDAK MAMPU tapi kita hanya BELUM MAMPU !!
Keep struggling :)

kompas.com