Minggu, 02 Juni 2013

malam menjelag pajar


“Bukankah masa tergelap malam adalah menjelang fajar”
Pepatah itu aku dapat setelah aku membaca sebuah novel berjudul Sang Alkemis, novel dengan cerita sederhana namun sarat makna akan kehidupan terutama soal Legenda Pribadi (mimpi)  Kadang kita ragu untuk terus melangkah ketika ujian (yg menurut kita) terberat datang. Tak sedikit orang yang keberanian dan jiwanya ringkih setelah cobaan terberat datang. Mereka memilih untuk mundur. Hegemoni ketakutan dan pesimis lebih berkuasa saat itu, padahal hati terus bertalu, memukul-mukul jiwa untuk terus meraih legenda pribadi ; suatu hal menurut Sang Alkemis yg harus kita tunaikan. Kebanyakan dari kita mengabaikan kata hati ini, tapi ketahuilah sekeras apapun akal kita menolak, suara hati akan tetap berkumandang. Dan sayangnya–ini yg kebanyakan terjadi, suara hati itu kalah saing, seiring berjalannya waktu dan makin hebatnya nalar kita mencerna keadaan, akalpun berkuasa. Hal inilah yg mengkontaminasi suara hati sehingga ia mulai kehilangan gaungnya, dan kitapun menyerah, mengikuti keadaan– pasrah. Ketahuilah kawan, aku yakin, bahkan pada saat seperti itupun, hatimu,hatiku, masih bersuara, memanggil jiwa untuk datang pada sang legenda pribadi ; sesuatu yg sangat ingin kita capai, meski suara itu berdesibel rendah, sangat rendah. Teringat percakapan di novel tersebut  
“mengapakah kita harus mendngarkan hati kita?” tanya si bocah saat mreka membuat tenda hari itu
“karena dimanapun hatimu berada, disitulah akan kau temukan hartamu.”
kawan, percayalah… kata hatimu akan selalu menuntunmu pada hal yang kau impikan, inginkan, meski dengan cara yang tidak terduga, bahkan tak kita mengerti,, yang perlu kita lakukan adalah mengikuti kata hati.  Untuk kawan-kawan yang sedang didera cobaan berat sabarlah… sebentar lagi Insya Allah, kita akan sampai pada  apa yg kita cita-citakan dan impikan. Amin :) INGAT !  Kegagalan bukanlah pertanda kita TIDAK MAMPU tapi kita hanya BELUM MAMPU !!
Keep struggling :)

kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar