Senin, 13 Mei 2013

Hidup dan Keajaiban Cinta


Sebagaimana cinta, hidup harus diperjuangkan. Seberat dan sepelik apa pun, hidup harus diperjuangkan dan dipertahankan. Karena hidup adalah anugerah Tuhan agar kita senantiasa memanfaatkannya sebagaimana kodrat manusia.
Setidaknya itulah yang dirasakan Tio, tokoh utama dalam novel Solely You karya Guntur Alam. Rio harus berjuang menjalani masa-masa suram dalam hidupnya. Rio mengalami koma pasca kecelakaan setelah sebelumnya terkapar pingsan di bahu jalan.
Kejadian itu berawal dari pertengkaran antara Tio dan Via. Tio menuduh Via selingkuh dengan Dika, sahabat dekat Tio. Tio mendapat kabar itu dari Risya, bahwa Via dan Dika semakin dekat. Tapi, apa yang dikatakan Rafael membuat Tio sadar bahwa ia begitu cepat termakan hasutan Rysa. Entah apa maksud Rysa menghasut Tio. Tio juga tidak paham. Yang jelas Tio merasa bersalah telah membuat Via serbasalah dan merasa tidak dipercaya olehnya. Padahal, menurut Rafael, di mal Via dan Dika sedang mencari kado spesial untuk hari ulang tahun Tio.
Setelah pertengkaran di mal dan Tio menghajar Dika tanpa ampun, ia mendapat kabar bahwa Via akan berangkat ke Palembang. Pertengkarannya dengan Tio membuat Via ingin menenangkan diri di Palembang, rumah orangtuanya. Demi mengejar Via sebelum pesawat yang akan ditumpangi Via take off, Tio langsung memacu motornya dengan kecepatan yang tinggi, hingga tanpa sadar ia menabrak seorang pengemudi motor di perempatan jalan. Waktu itu Tio sudah tidak ingat apa-apa lagi. Benturan keras yang terjadi membuat Tio pingsan (halaman 12).
Orangtua Tio sangat sedih dengan kecelakaan yang menimpa anaknya. Selama tiga bulan Tio koma, keluarganya menjaganya di rumah sakit dengan penuh kesabaran. Hingga pada suatu hari, Tio sadar dari komanya. Tapi, sesuatu telah terjadi di luar dugaan Tio. Semua orang terdekatnya mengenalnya sebagai Fany, cewek yang ditabrak Tio. Tio pusing bukan main. Bahkan, orangtuanya pun mengenalnya sebagai Fany. Padahal, jelas-jelas ia adalah Tio, anak mereka yang selama tiga bulan ini mereka tunggui kesembuhannya dari koma. Apa yang terjadi? Benarkah jiwa Tio terperangkap dalam tubuh Fany?
Yang membuat Tio semakin tidak paham, di rumah sakit tempat ia dirawat orangtuanya masih menunggui sesosok tubuh yang terbujur koma. Dan, tubuh itu adalah tubuhnya sendiri. Ia dengan jelas melihat bagaimana kesedihan yang terjadi di antara keluarganya. Mereka tak pernah berhenti berdoa demi kesembuhan Tio. Mereka ingin Tio kembali sadar dan sembuh seperti sedia kala.
Akhirnya Tio mulai belajar menjalani hari-harinya sebagai seorang Fany, cewek ngetop yang selama ini banyak menghiasi layar kaca lewat iklan atau sinetron. Sungguh, Tio sangat risih ketika ia melihat wajahnya di depan cermin. Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa dirinya adalah Tio. Tapi, kenapa semua orang memanggilnya Fany?
Yang sangat menyiksa, ketika ia harus ke sekolah. Ia harus berpenampilan sebagaimana Fany. Memakai rok dan harus tampak feminin. Tapi, ia sulit menyesuaikan diri. Tingkahnya masih jelas sebagai seorang laki-laki. Tak heran jika Kak Gigis, kakak Fany, mengatakan kalau adiknya agak tomboy sejak sadar pasca kecelakaan (halaman 53).
Yang paling parah, ketika Tio harus memotong rambut panjang Fany layaknya seorang laki-laki. Ibu Fany marah besar, karena beliau baru saja menandatangani kontrak baru dengan produk shampo. Produsen produk itu menginginkan Fany jadi bintang iklannya.
Tio merasa semakin asing dengan lingkungannya. Tidak hanya kamar Fany yang ditempatinya yang memang serba perempuan. Di sekolah pun ia tampak asing. Ia tidak kenal semua teman-teman Fany. Yang ia ingat justru teman-teman sekolahnya, terutama Via.
Akhirnya, Tio meminta Mama Fany untuk pindah sekolah. Rasa kangen membuat Tio harus segera mengambil tindakan. Ia tidak mau lama-lama terperangkap dalam tubuh Fany yang lama-lama bisa membuatnya gila itu. Semula Mama Fany menolak anaknya pindah sekolah, begitu juga Kak Gigis. Tapi, demi kebahagiaan anaknya, Mama Fany mengabulkan permintaan itu. Tio tentu sangat senang. Ia akan segera bergabung dengan teman-teman lamanya; Via, Dika, Rafael dan Tasya yang sangat kompak. Tio rindu masa-masa indah itu bersama teman-temannya (halaman 93).
Bagaimana tanggapan teman-temannya setelah Tio--yang selama ini terperangkap di dalam tubuh Fany--memutuskan pindah sekolah? Akankah Via dan teman-teman yang lain akan mengenalinya sebagai sosok Tio?
Tio tak sabar ingin segera menyapa mereka, meskipun semua tidak semudah yang ia bayangkan. Bagaimana jika mereka tidak mengenalinya? Bahkan, mereka lebih mengenalnya sebagai sosok Fany sang bintang terkenal itu?
Guntur Alam dalam novelnya kali ini menyajikan teka-teki yang membuat pembaca penasaran. Bagaimana sosok seseorang Tio yang koma itu “gentayangan” dan terperangkap dalam tubuh orang lain. Lewat novel ini pembaca akan bertualang menyelami kisah-kisah yang penuh perjuangan dan romantisme kehidupan remaja. Sebuah kisah yang tidak biasa, sangat beda dengan kisah-kisah roman remaja lainnya. Guntur berhasil memasukkan unsur-unsur misteri dan dunia psikologi dalam novelnya.
Berbeda dengan sastra koran yang selama ini ditulisnya, dalam novel ini Guntur berhasil memikat pembaca dengan bahasa dan diksi yang tidak klise. Ringan serta mudah dicerna sehingga membacanya kita tidak perlu mengerutkan kening. Satu-satunya yang membuat kita penasaran adalah konflik jiwa dalam kehidupan Tio.
Membaca novel 272 halaman ini akan menyadarkan kita bahwa perjuangan cinta dan hidup itu memang luar biasa. Kisah ini juga mengingatkan kita betapa berharganya sebuah kepercayaan dari orang-orang terdekat kita. Bahwa hal yang paling menyakitkan itu adalah ketika kita kehilangan kepercayaan dari orang yang kita sayangi.
*) Alumnus IAIN Sunan Ampel, Surabaya
Editor :
Jodhi Yudono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar